Menulis konten yang menarik dan efektif itu ibarat seni tersendiri. Di dunia copywriting, content marketing, panduan menulis efektif, kita dituntut untuk bisa memahami audiens dengan baik dan mengolah kata-kata sedemikian rupa sehingga para pembaca betah berlama-lama membaca tulisan kita. Bayangkan, audiens kita nempel seperti kutu di kucing, tak ingin beranjak dari halaman yang kita buat. Lalu, apa rahasianya?
Mengerti Audiens Lebih Dalam
Kenapa Pengetahuan tentang Audiens Sangat Penting?
Sebelum mulai menulis, penting banget untuk memahami siapa yang akan membaca konten kita. Apakah mereka pelajar, pekerja profesional, atau ibu rumah tangga? Memahami demografi dan psikografi audiens adalah langkah pertama menuju content marketing yang berhasil. Misalnya, jika target kalian adalah mahasiswa, nada dan gaya bahasa yang digunakan harus lebih santai dan gaul. Sebaliknya, jika konten ditujukan untuk eksekutif, gunakan bahasa formal dengan informasi yang relevan dan menambah wawasan.
Ketika kita tahu audiens kita lebih dalam, kita bisa menentukan format yang tepat. Misalnya, infografis, video pendek, atau artikel panjang. Semua ini membantu konten yang kita buat lebih enak dibaca dan tidak membosankan.
Pilih Judul yang Menarik dan Informatif
Judul adalah “gerbang” menuju konten kita. Tanpa judul yang menarik, konten sebaik apapun juga mungkin saja takkan terbaca. Mengenalkan ide dengan kalimat yang mengandung unsur kejutan, humor, atau rasa penasaran bisa menjadi ruang yang sempurna untuk menarik perhatian. Gunakan kata-kata kuat yang memberikan kesan seolah pembaca wajib membaca. Judul dengan angka, pertanyaan, atau pernyataan kontroversial sering kali lebih menarik.
Ingat, kita tidak hanya ingin menarik klik, tetapi juga membuat audiens merasa bahwa konten kita berharga. Jika mereka merasa judulnya menjanjikan informasi yang bisa membantu mereka, pasti mereka akan lebih tertarik untuk melanjutkan membaca.
Call to Action yang Mendorong Pembaca untuk Terlibat
Setelah audiens membaca konten kita, langkah selanjutnya adalah mendorong mereka untuk melakukan suatu tindakan. Ini bisa berupa mengisi form, mengunduh ebook, atau sekedar mengunjungi situs lain. Call to action atau CTA adalah bagian penting dari strategi copywriting content marketing. Sebuah ajakan bertindak yang jelas dan tepat bisa meningkatkan interaksi dengan audiens secara signifikan.
Kita bisa menggunakan kata kerja aktif dalam CTA untuk mendorong audiens mengambil langkah yang kita inginkan. Misalnya, “Daftar sekarang untuk mendapatkan pembaruan terbaru langsung di email Anda!” atau “Coba tips ini dan beri tahu kami pendapat Anda di komentar!”
Kreativitas dalam menyusun CTA juga dibutuhkan. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan desain dan lokasi CTA dalam konten. Kadang-kadang, menempatkannya di bagian tengah artikel bisa membuat pembaca lebih tertarik dibandingkan jika diletakkan di akhir.
Ketika kita sudah punya strategi dalam copywriting, langkah selanjutnya adalah konsistensi. Teruslah berlatih menulis, terus gali kreativitas, dan perhatikan hasilnya. Kunci untuk menjadi penulis yang diinginkan audiens adalah tetap berfokus pada merek dan visi konten kita.
Jadi, jika ingin audiens nempel kaya kutu di kucing, mulailah dengan memahami mereka, buat judul yang menarik, dan akhiri dengan ajakan bertindak yang membuat mereka ingin kembali lagi. Tidak ada yang lebih menggembirakan bagi penulis daripada melihat audiens tetap terlibat. Berani mencoba dan terus belajar adalah bagian dari proses yang membawa kita ke tingkat yang lebih tinggi.
Satu hal yang harus diingat adalah, tidak ada batasan dalam dunia menulis. Semua orang bisa menemukan gaya mereka sendiri. Untuk lebih dalam lagi, bisa kunjungi williamthomascopy untuk menemukan berbagai tips dan trik menulis yang akan menambah wawasan kita. Selamat menulis!